Tulisan yang Jelas dan Efektif

Tujuan kita menulis adalah untuk mengungkapkan fakta atau mengekspresikan perasaan, sikap, dan pikiran secara jelas dan efektif kepada pembaca.
Jelas: jika tulisan mampu mewakili secara tepat isi pikiran atau perasaan penulisnya.
Efektif: bila penulisnya mampu membuat pembacanya memfokuskan diri pada pokok pikiran tulisan.
Tulisan ilmiah yang jelas dan efektif harus: 1) singkat; 2) koheren; 3) variasi; 4) kesatuan pikiran; 5) penegasan; dan 6) logika.

Singkat

Tulisan ilmiah yang jelas dan efektif tidak perlu memuat ihwal yang tidak berkaitan langsung dengan topik utama tulisan.
Contoh:
Meningkatnya perpindahan tenaga kerja wanitadari pedesaan ke kota terbukti telah mencapai angka pertumbuhan 5.78%, sementara pertumbuhan jumlah penduduk sangat lambat yakni menunjukkan angka 0.86%.
Perpindahan tenaga kerja wanita dari desa ke kota telah meningkat hingga 5.78%, sekalipun pertumbuhan jumlah penduduk masih sangat lambat yakni 0.86%.

Koheren

Koheren, jika hubungan antarunsur pembentuk kalimat di dalam sebuah karya tulis ilmiah dibangun secara jelas, yakni bagaimana hubungan antara subjek dab predikat; antara predket dan objek; serta keterangan-keterangan yang menjelaskan tiap-tiap unsur itu.
Contoh:
Bila ditelusuri secara mendalam maka dapat dipastikan bahwa setiap orang yang akan membentuk rumah tangga menginginkan untuk hidup bahagia sejahtera untuk selama-lamanya. Tidak sedikit pun tersirat maupun tersurat dalam hati yang bersangkutan bahwa tujuan berumah tangga adalah untuk melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga.
Setiap orang yang hendak berumah tangga tentu menginginkanhidup bahagia untuk selama-lamanya. Tidak sedikit pun terbersit dalam pikirannya bahwa ia akan mengalami tindak kekerasan dalam rumah tangga.

Variasi

Variasi boleh dilakukan baik dalam diksi (pilihan kata) maupun dalam struktur kalimat untuk mencegah kebosanan pembaca. Variasi dalam struktur kalimat, misal, dimungkinkan dengan cara membentuk kalimat pembuka melalui frasa keterangan (cara, waktu, tempat), frasa benda, frasa kerja, atau melalui partikel penghubung.
Contoh:
Di samping persamaannya yang besar dengan kelompok lain di sekitarnya kelompok orang dalam masyarakat kadang-kadang memiliki ciri-ciri budaya yang khas, termasuk bahasa yang digunakan.
Ciri-ciri budaya yang khas, termasuk bahasa, dimiliki kelompok-kelompok orang dalam masyarakat. Kendati demikian, kelompok-kelompok tersebut juga memiliki ciri-ciri budaya yang sama dengan kelompok-kelompok lain yang berada di sekitarnya.

Kesatuan Pikiran

Kalimat yang jelas dan efektif mengandung kesatuan pikiran, yakni memiliki satu pokok pikiran. Oleh karena itu, letakkanlah pokok pikiran yang berupa informasi yang dikenal luas pada awal kalimat.
Contoh:
Marharoan adalah sistem kerja atau kelompok kerja yang dilakukan oleh beberapa orang secara bersama-sama, yang anggotanya mendapat giliran untuk mengerjakan ladangnya secara berganti-ganti yang sifatnya gotong-royong.
Marharoan, yang sifatnya gotong-royong, merupakan suatu sistem kerja sekelompok peladang di Simalungun. Marharoan dilakukan oleh beberapa orang secara bersama-sama. Anggotanya mendapat giliran untuk mengerjakan ladangnya secara berganti-ganti.

Penegasan

Penegasan adalah upaya si penulis dalam menonjolkan pokok pikirannya. Tujuannya, memberi ketegasan bahwa pokok pikiranya amat penting diketahui pembacanya.
Penegasan dapat dilakukan melalui posisi dalam kalimat (meletakkan pokok pikiran pada awal kalimat), melalui repetisi (mengulang-ulang pokok pikiran), atau dapat pula dengan cara meletakkan informasi baru dan tidak terduga pada akhir kalimat.
Contoh:
Dalam perspektif berbangsa dan bernegara kita dewasa ini di tengah badai krisis mondialisasi, keteguhan STA menemukan relevansinya. Pasalnya, ternyata kita adalah bangsa yang seolah-olah enggan terhadap kehadiran roh tersebut. Alih-alih menunggu giliran munculnya volkgeist(roh-bangsa), kita justru lebih memilih “roh” lain yang bersifat profan, kekinian, dan instan. Alhasil, dewasa ini muncullah sosok-sosok Bismarckyang bermimpi mewujudkan volkgeist dengan cara melupakan kepentingan dan penderitaan rakyatnya sendiri.

Logika

Tulisan yang jelas dan efektif merupakan perwujudan dari cara berpikir logis si penulis yang tercermin dalam tulisannya.
Proses berpikir logis dicerminkan dari:
1) definisi atau proses pembatasan makna yang dibuat oleh penulis karya tulis ilmiah terhadap suatu kata, istilah, atau masalah yang ditulisnya. Sebuah karya tulis ilmiah akan memiliki pijakan logika yang kuat jika mengandung batasan-batasan yang jelas;
2) generalisasi yaitu proses pemahaman si penulis karya tulis ilmiah terhadap sesuatu yang semula bersifat sempit menjadi bersifat umum atau sebaiknya.
Generalisasi merupakan proses berpikir sebagai evaluasi terhadap pengalaman2. Pengalaman2 tanpa generaslisasi hanyalah kumpulan fakta yang berserakan/terpisah.
Hindari generalisasi jika fakta belum cukup, mengingat kecenderungan generalsiasi adalah merumuskan simpulan.
Kata-kata untuk generalisasi: ‘biasanya’ atau ‘jarang’, untuk menghindari kata ‘selalu’ atau ‘tidak pernah’.

Post a Comment

أحدث أقدم