Cara Menhitung Biaya Penyusutan Dengan Beberapa Metode Penyusutan Atau Depresiasi dalam Akuntansi Bisnis Adalah Sebagai Berikut
Dalam sebuah perusahaan tentu memiliki beberapa metode jurnal depresiasi yang paling umum digunakan dalam perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Seorang akuntan pemula ataupun professional perlu menggunakan metode depresiasi yang rasional dan sistematis.
Metode-metode ini juga harus Anda ketahui untuk mempelajari cara menghitung akumulasi penyusutan. Kita dapat menggunakan beberapa metode depresiasi untuk menghitung beban penyusutan keuangan perusahaan di antaranya metode:
Metode Biaya Penyusutan Garis Lurus (Straight-Line Method)
Metode penyusutan atau depresiasi yang ini adalah sering dikatakan sebagai metode straight line method ini merupakan sebuah metode yang paling sering digunakan untuk melakukan perhitungan beban penyusutan.
Metode ini memiliki fokus pada penyusutan menggunakan waktu bukan dari fungsi penggunaannya.
Metode garis lurus ini memiliki rumus cara menghitung penyusutan yaitu:
Rumus Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Aset – Nilai Residu) / (Masa Manfaat Aset)
Rumus Beban Penyusutan = (Rp300 juta – Rp60 juta) / 5 = Rp48 juta
Penggunaan metode kadang dinilai kurang realistis karena penggunaan aktiva sama setiap tahunnya.
Metode Biaya Penyusutan Beban Menurun (Decreasing Change Method)
Metode penyusutan atau depresiasi beban menurun ini adalah suatu metode penyusutan yang dipercepat dimana menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi di awal tahun dan akan rendah pada periode selanjutnya.
Fokus utama pada metode ini adalah beban penyusutan yang lebih banyak pada tahun awal mengingat aktiva mengalami penurunan pada tahun tersebut.
Metode bebas menurun juga terbagi menjadi dua yaitu:
Cara Menghitung Dengan Metode Biaya Penyusutan Jumlah Angka Tahun
Perhitungan penyusutan ini menggunakan pecahan dengan pembilang angka tahun (5+4+3+2+1=15) dan jumlah tahunnya yang menjadi penyebut.
Pada metode ini, pembilang menurun dari tahun ke tahun dan penyebut tetap konstan (5/15, 4/15, 3/15, 2/15 dan 1/15).
Contoh cara menghitung dengan metode penyusutan atau depresiasi jumlah angka tahun adalah sebagai berikut:
Cara Menghitung Dengan Metode Biaya Penyusutan Saldo Menurun
Pada metode ini biasanya digunakan untuk biaya penyusutan berupa keliatan dari metode garis lurus.
Seperti contoh, tarif saldo dapat menurun berganda untuk aktiva 10 tahun akan menjadi 20% atau dua kali biaya garis lurus yaitu 1/10 atau 10%.
Berikut contoh cara menghitung penyusutan dengan metode biaya saldo menurun :
Metode Aktivitas (Unit Penggunaan atau Produksi)
Metode yang ketiga ini ada metode aktivitas dimana metode ini berasumsi bahwa penyusutan atau depresiasi adalah fungsi dari produktivitas atau penggunaan dan bukan dari segi berlalunya waktu.
Dengan gambaran di atas, penentuan umur depresiasi dari kendaraan tersebut tidak akan memiliki masalah tertentu mengingat penggunaannya relatif mudah diukur.
Namun, metode ini memiliki keterbatasan karena tidak tepat jika digunakan pada situasi depresiasi dengan berdasarkan waktu dan bukan aktivitas.
Metode Depresiasi Khusus
Metode penyusutan atau depresiasi yang terakhir adalah metode depresiasi khusus.
Dimana metode ini memiliki tujuan untuk mengetahui penyusutan manfaat aset sebuah perusahaan.
Pada beberapa kasus, perusahaan tidak lagi dapat memilih salah satu metode penyusutan aktiva tetap yang sudah disebutkan di atas, karena aktiva yang terlibat memiliki karakteristik unik dan membutuhkan penerapan yang khusus.
Dua metode khusus ini dapat diterapkan pada kasus-kasus tersebut yaitu:
Metode kelompok dan gabungan dimana metode ini sering digunakan pada aktiva yang homogen dan memiliki fungsi yang kurang lebih sama.
Metode campuran dan kombinasi yang diterapkan sesuai dengan keinginan akuntan.
Itulah beberapa informasi lengkap seputar depresiasi dalam akuntansi bisnis.
إرسال تعليق