FACTORING

MEKANISME PERDAGANGAN DALAM NEGERI TANPA FACTORING

Contoh :

perdagangan dalam negeri, pabrik tekstil menyerahkan produknya kepada pelanggannya, misalnya departemen store, disertai invoice yang bertalian, misalnya dengan penjualan kredit selama 90 hari.

PERDAGANGAN DALAM NEGERI DENGAN FACTORING

1. Setelah barang & invoice diserahkan ( nomor 1 & 2 ), pabrik menyerahkan pula copy invoice kepada perusahaan faktor ( nomor 3 ).
2. Berdasarkan copy invoice tersebut & sesuai dengan perjanjian factoring yang telah disetujui bersama, perusahaan factor wajib segera membayar sampai dengan 80% dari jumlah nilai invoice ( nomor 4 ).
3. Perusahaan factor selanjutnya aktif melakukan penagihan sesuai syarat pembayaran yang ditetapkan antara pabrik dengan pasar swalayan. ( pabrik telah meminta agar pembayaran dilakukan melalui perusahaan factor ). Pasar swalayan membayar kepada perusahaan factor sesuai kontraknya dengan pabrik ( nomor 5 ).
4.  setelah sesuai pembayaran selesai, perusahaan factor mengembalikan sisa pembayaran ( ferund ) kepada pabrik sebesar 20% dari nilai invoice dikurangi biaya factoring yang telah disepakati dalam factoring agrement ( nomor 6 ).

MEKANISME KERJA INTERNASIONAL FACTORING

Keterangan :

1. Eksportir membuat perjanjian factoring dengan perusahaan factor
2. Eksportir mengajukan permohonan credit limit tertentu sehuubungan dengan rencana ekspor yang bersangkutan kepada importir di Amerika.
3. Eksportir factor memilih salah satu importir factor di Amerika.
4. Import Factor melakukan penyelidikan untuk mengetahui credit standing dari importir. Berdasarkan hasil penyelidikannya,impor factor mempertimbangkan permohonan tersebut. Apabila import factor menyetujui permohonan eksportir, maka invoice yang difactorkan sampai dengan juumlah credit limit yang akan disetujui dijamin pembayarannya oleh import factor.
5. Atas  dasar persetujuan credit limit tersebut, eksportir mengapalkan barangnya ke Amerika & mengirimkan invoices kepada importir dengan pemberitahuan agar importir melakukan pembayaran yang bertalian kepada import factor.
6. Setelah barang dikapalkan, eksportir menyampaikan copy invoices tersebut kepada ekspor factor. Seterimanya copy invoice tersebut, ekspor factor membayar sampai dengan 80% dari nilai invoice sesuai agreement yang telah ditandatangani.
7. Ekspor factor mengirim copy invoice kepada import factor.
8. Seterimanya copy invoices tersebut, import factor menyiapkan sales ledger yang diperlukan & melakukan penagihan kepada importir.
9. Import factor melakukan remit sebesar 100% dari nilai invoices setelah dikurangi tarif tertentu yang telah disepakati setelah importir membayar / selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal pengiriman barang tanpa memperhatikan apakah imort factor telah menerima pembayaran dari importir / belum.
10. Setelah eksport factor menerima remittince dari impor factor, sisa pembayaran ( sebesar 20% ) segera diselesaikan setelah dikurangi biaya factoring.

KEUNTUNGAN FACTORING

1. Adanya peningkatan modal kerja. Dengan pengalihan piutang, klien akan memperoleh pembayaran di muka dengan 80% dari nilai tagihan. Hal ini berarti mempercepat perputaran dana untuk meningkatkan aktivitas penjualan klien.
2. Adanya perlindungan kredit, sejalan dengan peningkatan volume penjualan kredit perkembangan usaha berarti bertambahnya resiko kredit.
3. Manajemen kredit. Perusahaan factoring memiliki data kredit yang terpercaya sehingga klien dapat memanfaatkan kredit analisis perusahaan factoring tersebut. Termasuk untuk transaksi dengan perusahaan internasional.
4. Penagihan piutang. Perusahaan factoring mengemban tanggung jawab atas tagihan faktur-faktur yang dialihkan kepada mereka oleh klien. Hal ini berarti menghemat waktu & biaya klien.
5. Administrasi penjualan. Jurnal penjualan klien akan dikomputerrisasikan dengan sistem yang dimiliki perusahaan factoring.klien akan mendapatkan informasi tentang status piutangya melalui laporan-laporan berkala tentang tagihan, posisi utang, dll. Setiap akhir bulan biasanya perusahaan factoring akan mengirimkan laporan transaksi klien, di samping laporan posisi utang kepada customer klien tersebut.