Para auditor menggunakan suatu proses yang tersusun baik dalam memutuskan
laporan audit apa yang tepat untuk diterbitkan pada serangkaian kondisi tertentu.
Pertama-tama, auditor harus memberikan penilaian mengenai apakah terdapat
Kondisi  yang menyebabkannya menerbitkan laporan audit di luar laporan audit
baku. Jika memang terdapat kondisi yang dimaksud, auditor kemudian
harus menilai tingkat materialitas dari kondisi tersebut dan menentukan jenis laporan
yang tepat.

Menentukan Apakah Terdapat Kondisi yang Memerlukan Penyimpangan
dari Laporan Audit Bentuk Baku

Para auditor mengidentifikasikan kondisi-kondisi saat mereka sedang melaksanakan proses audit serta memasukkan berbagai informasi yang ada ke dalam kertas kerja mereka sebagai
bahan diskusi untuk menentukan laporan audit apa yang tepat untuk diterbitkan. jika tak ada satupun dari kondisi-kondisi tersebut yang hadir, yang umumnya terjadi pada mayoritas penugasan audit, maka auditor akan menerbitkan laporan audit bentuk baku.

Memutuskan Tingkat Materialitas Tiap-tiap Kondisi

Ketika terdapat kondisi yang memerlukan penyimpangan dari laporan audit bentuk baku, auditor mengevaluasi potensi pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Dalam kondisi
terdapat penyimpangan dari GAAP atau pembatasan lingkup audit, auditor harus
memutuskan apakah hal tersebut tidak material, material, atau sangat material.
Semua kondisi lainnya, kecuali bila terjadi ketiadaan independensi bagi auditor,
hanya membedakan apakah hal tersebut tidak material atau material. Memutuskan
tingkat materialitas merupakan hal yang sulit, dan membutuhkan pertimbangan
yang matang. Sebagai contoh, diasumsikan terdapat suatu pembatasan lingkup
audit dalam mengaudit persediaan. Merupakan hal yang sulit untuk menilai
kesalahan saji potensial dari suatu akun yang tidak diaudit oleh auditor.

Memutuskan jenis laporan audit yang tepat bagi kondisi tertentu, tingkat Materialitas Tertentu.

Setelah memutuskan kedua hal yang pertama, maka merupakan hal yang mudah untuk memutuskan jenis pendapat yang akan diberikan dengan bantuan suatu alat pembantu pembuat keputusan.

Menuliskan Laporan Audit

Mayoritas kantor akuntan publik memiliki suatu file komputer yang telah berisi kalimat yang tepat untuk masing-masing kondisi yang berbeda-beda yang dapat membantu auditor menuliskan laporan auditnya. Selain itu, satu atau lebih rekanan dalam mayoritas kantor akuntan publik memiliki keahlian khusus dalam menuliskan laporan audit. Para rekanan ini umumnya menulis atau mereview seluruh laporan audit sebelum laporan-laporan audit itu diterbitkan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama