Prosedur pembukaan rekening tabungan, calon nasabah cukup mengisi formulir pembukaan tabungan yang telah disediakan oleh bank yang bersangkutan. Formulir tersebut antara lain harus diisi dengan data pribadi penabung, bukti diriberupa nomor KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku, dan jenis tabungan yang dipilih .Selanjutnya kepada nasabah diberikan sebuah buku tabungan untuk mencatat semua transaksi yang mengakibatkan perubahan jumlah tabungannya.
Penyetoran pertama lazimnya dilakukan pada bank di mana penabung (nasabah) membuka rekening. Biasanya bank menentukan jumlah batas minimal setoran tabungan pertama danjumlah batas minimal untuk setoran-setoran selanjutnya. Penyetoran tabungan bisa dilakukan dengan cara menyerahkan uang tunai atau cek, dapat juga melalui transfer Sebagai ilustrasi, berikut ini contoh pencatatan transaksipenerimaan tabungan:
Contoh1
Misalkan, pada tanggal 1 Juli 1999 Tuan Dinnar membuka rekening tabunan pada Bank SATRIA Cabang Bandung. Setoran pertama sebesar Rp 3 .000.000,00 diterima Bank SATRIA secara tunai. Bunga tabungan berfluktuasi, disesuaikan dengan tingkat suku bunga yang belaku umum (secara floating) dan dihitung berdasarkan lamanya tabungan mengendap.
Transaksi di atas oleh Bank SATRIA Cabang Bandung dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Misalkan, pada tanggal 1 Juli 1999 Tuan Dinnar membuka rekening tabunan pada Bank SATRIA Cabang Bandung. Setoran pertama sebesar Rp 3 .000.000,00 diterima Bank SATRIA secara tunai. Bunga tabungan berfluktuasi, disesuaikan dengan tingkat suku bunga yang belaku umum (secara floating) dan dihitung berdasarkan lamanya tabungan mengendap.
Transaksi di atas oleh Bank SATRIA Cabang Bandung dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
1999 juli 1 | kas | 3.000.000 | |
| tabungan –rek dinar | | 3.000.000 |
Contoh 2:
Anggaplah pada tanggal 11 Juli 1999, Tuan Dinnar menyerahkan cek sebesar Rp 2.000.000 kepada Bank SATRIA untuk keuntungan rekening tabungannya. Cek tersebut diterima Tuan Dinnar dariPT AMARTHA yangjuga sebagai nasabah Bank SATRIA Cabang Bandung.
Transaksidi atas, dicatat oleh Bank SATRIA dengan jurnal sebagai berikut:
1999 juli 11 | giro-rek PT amartha | 2.000.000 | |
| tabungan –rekdinnar | | 2.000.000 |
Contoh 3:
Tuan Dinnar sebagai pemegang rekening tabungan pada Bank SATRIA Cabang Bandung, pada tanggal 23 Juli 1999 menyetorkan cek Bank MANDALA sebesar Rp 1.800.000,00 kepada Bank SATRIA, untuk keuntungan rekeningtabungannya.
Transaksi di atas dicatat oleh Bank SATRIA denganjurnal sebagai berikut:
Tuan Dinnar sebagai pemegang rekening tabungan pada Bank SATRIA Cabang Bandung, pada tanggal 23 Juli 1999 menyetorkan cek Bank MANDALA sebesar Rp 1.800.000,00 kepada Bank SATRIA, untuk keuntungan rekeningtabungannya.
Transaksi di atas dicatat oleh Bank SATRIA denganjurnal sebagai berikut:
1999 juli 23 | giro-bank Indonesia | 1.800.000 | |
| tabungan –rekdinnar | | 1.800.000 |
Perhatikan perbedaan pencatatan transaksi tanggal 11 Juli dan transaksi tanggal 23 Juli di atas! Cek yang diterima tanggal 1 1 Juli adalah cek Bank SATRIA sendiri, sehingga pencatatannya hanya mengurangi giro PT AMARTHA dipindahan ke rekening tabungan Tuan Dinnar. Sementara cek yang diterima tanggal 23 Juli, adalah cek bank lain (Bank MANDALA). Penerimaan cek tersebutmengakibatk an terjadinya hutang piutang antara Bank MANDALA dengan Bank SATRIA yang harus dislesaikan melalui kliring yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Artinya diselesaikan dengan menggunakan giro masing-masing bank pada Bank Indonesia.
Transaksi tanggal 23 Juli 1999 di atas, dapat juga dicatat debet pada rekening ‘Kliring”. Rekening ini merupakan rekening sementara, yaitu sampai proses kliring selesai. Oleh karena itu jika digunakan rekening “Kliring”, pada akhir kliringsaldo rekeningtersebut harus dipindahkan ke rekening “Giro -Bank Indonesia. Dengan demikian rekening “Kliring” pada akhirnya akan bersaldo nol.
Transaksi tanggal 23 Juli 1999 di atas, dapat juga dicatat debet pada rekening ‘Kliring”. Rekening ini merupakan rekening sementara, yaitu sampai proses kliring selesai. Oleh karena itu jika digunakan rekening “Kliring”, pada akhir kliringsaldo rekeningtersebut harus dipindahkan ke rekening “Giro -Bank Indonesia. Dengan demikian rekening “Kliring” pada akhirnya akan bersaldo nol.
Posting Komentar