Transfer keluar pada dasarnya merupakan perintah dari suatu bank di suatu kota kepada cabang di
kota lain, untuk membayarkan sejumlah uang tertentu kepada pihak yang berhak menerima dana transfer. Sebagai ilustrasi, berikut ini beberapa contoh pencatatan transaksi transfer keluar:
Contoh 1
Pada tangga1 10 Agustus 1999, Fahmi menyetorkanuang tunai kepada Bank CITRA Cabang Bandung sebesar Rp 15.000.000,00, untuk ditransfer kepada saudaranya Fikki nasabah Bank CITRA Cabang Jakarta. Bank CITRA Cabang Bandung membebani Fahmi Rp 2.000,00 untuk bea materai dan Rp 10.000,00 sebagai komisi transfer.
Transaksi di atas mengakibatkan terjadinya transaksi antar kantor Cabang Bandung dan Kantor Cabang Jakarta. Dalam hal ini Bank CITRA Cabang Bandung memerintahkan Bank CITRA Cabang Jakarta, untuk membayarkan uang sebesar Rp 15.000.000,00 kepada nasabah Fikki. Dipandang daripihak Bank CITRA CabangBandung sebagai bank pelaksana transfer, transaksi diatas mengakibatkan penambahan kas sebesar Rp 15.012.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Rp 15.000.000,00 untuk menjadi hutang kepada Cabang Jakarta.
Rp 10.000,00 sebagai pendapatan komisi transfer.
Rp 2.000,00 sebagai penggantian bea materai.
Dengan demikianjurnal yang harus dibuat Bank CITRA Cabang Banduh untuk mencatat transaksi di atas, sebagai berikut:
Pada tangga1 10 Agustus 1999, Fahmi menyetorkanuang tunai kepada Bank CITRA Cabang Bandung sebesar Rp 15.000.000,00, untuk ditransfer kepada saudaranya Fikki nasabah Bank CITRA Cabang Jakarta. Bank CITRA Cabang Bandung membebani Fahmi Rp 2.000,00 untuk bea materai dan Rp 10.000,00 sebagai komisi transfer.
Transaksi di atas mengakibatkan terjadinya transaksi antar kantor Cabang Bandung dan Kantor Cabang Jakarta. Dalam hal ini Bank CITRA Cabang Bandung memerintahkan Bank CITRA Cabang Jakarta, untuk membayarkan uang sebesar Rp 15.000.000,00 kepada nasabah Fikki. Dipandang daripihak Bank CITRA CabangBandung sebagai bank pelaksana transfer, transaksi diatas mengakibatkan penambahan kas sebesar Rp 15.012.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Rp 15.000.000,00 untuk menjadi hutang kepada Cabang Jakarta.
Rp 10.000,00 sebagai pendapatan komisi transfer.
Rp 2.000,00 sebagai penggantian bea materai.
Dengan demikianjurnal yang harus dibuat Bank CITRA Cabang Banduh untuk mencatat transaksi di atas, sebagai berikut:
1999 ags 10 | Kas | 15.012.000 | |
RAK – cabang Jakarta | 15.000.000 | ||
Pendapatankomisi transfer | 10.000 | ||
Bea materai | 2.000 |
a)Nasabah giro pada bank sendiri.
b)Bukan nasabah pada bank sendiri, tetapi sebagai penerimadana transfer pada bank sendiri (bank penerima transfer masuk).
c) Nasabah bank lain, dalam artian dana transfer harus diteruskan lebih dulu kepada bank lain dikota yang sama.
b)Bukan nasabah pada bank sendiri, tetapi sebagai penerimadana transfer pada bank sendiri (bank penerima transfer masuk).
c) Nasabah bank lain, dalam artian dana transfer harus diteruskan lebih dulu kepada bank lain dikota yang sama.
Berikut ini contoh pencatatan transaksi transfer masuk sehubungan dengan kemungkinan di atas:
Contoh1 :
Pada tanggal 5 Agustus 1999, Bank CITRA Cabang Bandung menerima transferdariBank CITRA Cabang Jakarta sebesarRp 15.000.000,00, untuk keuntungan nasabah giro Ginna.
Bank CITRA Cabang Bandung mencatat transaksi di atas dengan jurnal sebagai berikut:
Bank CITRA Cabang Bandung mencatat transaksi di atas dengan jurnal sebagai berikut:
1999 ags 5 | RAK-cabang Jakarta | 15.000.000 | |
Giro – rek gina | 15.000.000 |
Contoh2 :
Pada tanggal 8 Agustus 1999, Bank CITRA Cabang Bandung menenima transfer dariBank CITRA Cabang cirebon sebesar Rp 10.000.000,00. Dana transfer tersebut untuk diteruskan kepada Hastini dengan alamat Jalan Kopo no. 678, Nomor tlp 679887.
Transaksi di atas bagi Bank CITRA Cabang Bandung mengakibatkan terjadinya kewajiban kepada Sdr. Hastini sebesar Rp 10.000.000,00, yang harus dibayar pada saat ia datang untuk mencairkan transfer.
Di sisi lain karena yang menerima dana transfer tersebut dari pihak pengirim adalah Bank CITRA Cabang Cirebon, menimbulkan terjadinypiutang Bank CITRA Cabang Bandung pada Bank CITRA Cabang Cirebon. Oleh karena itu transaksi di atas dicatat oleh Bank CITRA Cabang Bandung dengan jurnal
sebagai berikut:
Transaksi di atas bagi Bank CITRA Cabang Bandung mengakibatkan terjadinya kewajiban kepada Sdr. Hastini sebesar Rp 10.000.000,00, yang harus dibayar pada saat ia datang untuk mencairkan transfer.
Di sisi lain karena yang menerima dana transfer tersebut dari pihak pengirim adalah Bank CITRA Cabang Cirebon, menimbulkan terjadinypiutang Bank CITRA Cabang Bandung pada Bank CITRA Cabang Cirebon. Oleh karena itu transaksi di atas dicatat oleh Bank CITRA Cabang Bandung dengan jurnal
sebagai berikut:
1999 ags 8 | RAK – Cabang Cirebon | 10.000.000 | |
- Transfer masuk yang dapatdibayar | 10.000.000 |
Pada saat dana transfer di atas dibayarkan kepada hastini , misalnya pada tanggal 9 agustus 1999 bank citra cabang bandung mencatat dengan jurnal sebagai berikut :
1999 ags 9 | transfer masuk yang dapatdibayar | 10.000.000 | |
kas | 10.000.000 |
Contoh 3 .
Pada tanggal 15 Agustus 1999, Hediana menyetorkan cek Bank NIAS sebesar Rp 20.000.000,00 kepada Bank CITRA cabang Bandung untuk ditransfer kepada Dessy nasabah Bank CITRA Cabang Surabaya. Bank CITRA membebani Hediana dengan Rp 5.000,00 ongkos kirim tertulis, Rp 10.000,00 koznisi transfer dan Rp 2.000,00 bea materai. Untuk biaya-biaya tersebut dibayar tunai.
Setoran transfer pada contoh di atas berupa warkat kliring, sementara untuk biaya transfer diterima tunai. Dengan demikian pelaksanaan transfer baru dilaksanakan setelah kliring dinyatakan berhasil. Dalam hal demikian, pada saat penerimaan setoran transfer, Bank CITRA Cabang Bandung mencatat denganjurnal sebagai berikut:
Pada tanggal 15 Agustus 1999, Hediana menyetorkan cek Bank NIAS sebesar Rp 20.000.000,00 kepada Bank CITRA cabang Bandung untuk ditransfer kepada Dessy nasabah Bank CITRA Cabang Surabaya. Bank CITRA membebani Hediana dengan Rp 5.000,00 ongkos kirim tertulis, Rp 10.000,00 koznisi transfer dan Rp 2.000,00 bea materai. Untuk biaya-biaya tersebut dibayar tunai.
Setoran transfer pada contoh di atas berupa warkat kliring, sementara untuk biaya transfer diterima tunai. Dengan demikian pelaksanaan transfer baru dilaksanakan setelah kliring dinyatakan berhasil. Dalam hal demikian, pada saat penerimaan setoran transfer, Bank CITRA Cabang Bandung mencatat denganjurnal sebagai berikut:
1999 ags 15 | kas | 17.000 | |
| warkatkliring | 20.000.000 | |
| hutang lainnya | | 20.000.000 |
| pendapatan komisi transfer | | 10.000 |
| pendapatan dari transfer tulis | | 5.000 |
| bea materai | | 2.000 |
Pada pos jurnal di atas tampak bahwa cek bank lain yang diterima sebagai setorantransfer, sebe1um kliring 1ebih dulu dicatat ke dalam rekening “Warkat Kliring” dan rekening “Hutang Lainnya”.
Setelah kliring dinyatakan berhasil,dari rekening-rekening tersebut masing-masing dipindahkan ke rekening “Bank Indonesia - Giro” dan rekening “Antar Kantor (RAK) - Cabang Surabaya”. Dengan demikian setelah kliring berhasil, Bank CITRA Cabang Bandung membuat jurnal sebagai berikut:
Setelah kliring dinyatakan berhasil,dari rekening-rekening tersebut masing-masing dipindahkan ke rekening “Bank Indonesia - Giro” dan rekening “Antar Kantor (RAK) - Cabang Surabaya”. Dengan demikian setelah kliring berhasil, Bank CITRA Cabang Bandung membuat jurnal sebagai berikut:
1999 ags | bank Indonesia-giro | 20.000.000 | |
| hutanglainnya | 20.000.000 | |
| warkat kliring | | 20.000.000 |
| rak cabang surabaya | | 20.000.000 |
Dengan posjurnal di atas, rekening “Warkat Kliring” dan rekening “Hutang Lainnya”. akan bersaldo nol(tidakbersaldo).
Posting Komentar