Transfer masuk adalah transfer yg diterima cabang suatu bank daricabang lain bank sendiri atau daribank lain, untuk diteruskan kepada penerima terakhir (beneficiery). Ada beberapa kemungkinan yang menjadi pihak penerima dana transfer terakhir (beneficiery), antara lain:
a)Nasabah giro pada bank sendiri.
b)Bukan nasabah pada bank sendiri, tetapi sebagai penerimadana transfer pada bank sendiri (bank penerima transfer masuk).
c) Nasabah bank lain, dalam artian dana transfer harus diteruskan lebih dulu kepada bank lain dikota yang sama.
b)Bukan nasabah pada bank sendiri, tetapi sebagai penerimadana transfer pada bank sendiri (bank penerima transfer masuk).
c) Nasabah bank lain, dalam artian dana transfer harus diteruskan lebih dulu kepada bank lain dikota yang sama.
Berikut ini contoh pencatatan transaksi transfer masuk sehubungan dengan kemungkinan di atas:
Contoh1 :
Pada tanggal 5 Agustus 1999, Bank CITRA Cabang Bandung menerima transferdariBank CITRA Cabang Jakarta sebesarRp 15.000.000,00, untuk keuntungan nasabah giro Ginna.
Bank CITRA Cabang Bandung mencatat transaksi di atas dengan jurnal sebagai berikut:
Bank CITRA Cabang Bandung mencatat transaksi di atas dengan jurnal sebagai berikut:
1999 ags 5 | RAK-cabang Jakarta | 15.000.000 | |
Giro – rekgina | | 15.000.000 |
Contoh2 :
Pada tanggal 8 Agustus 1999, Bank CITRA Cabang Bandung menenima transfer dariBank CITRA Cabang cirebon sebesar Rp 10.000.000,00. Dana transfer tersebut untuk diteruskan kepada Hastini dengan alamat Jalan Kopo no. 678, Nomor tlp 679887.
Transaksi di atas bagi Bank CITRA Cabang Bandung mengakibatkan terjadinya kewajiban kepada Sdr. Hastini sebesar Rp 10.000.000,00, yang harus dibayar pada saat ia datang untuk mencairkan transfer.
Di sisi lain karena yang menerima dana transfer tersebut dari pihak pengirim adalah Bank CITRA Cabang Cirebon, menimbulkan terjadinya piutang Bank CITRA Cabang Bandung pada Bank CITRA Cabang Cirebon. Oleh karena itu transaksi di atas dicatat oleh Bank CITRA Cabang Bandung dengan jurnal
sebagai berikut:
Transaksi di atas bagi Bank CITRA Cabang Bandung mengakibatkan terjadinya kewajiban kepada Sdr. Hastini sebesar Rp 10.000.000,00, yang harus dibayar pada saat ia datang untuk mencairkan transfer.
Di sisi lain karena yang menerima dana transfer tersebut dari pihak pengirim adalah Bank CITRA Cabang Cirebon, menimbulkan terjadinya piutang Bank CITRA Cabang Bandung pada Bank CITRA Cabang Cirebon. Oleh karena itu transaksi di atas dicatat oleh Bank CITRA Cabang Bandung dengan jurnal
sebagai berikut:
1999 ags 8 | RAK – Cabang Cirebon | 10.000.000 | |
Transfer masuk yang dapat dibayar | | 10.000.000 |
Pada saat dana transfer di atas dibayarkan kepada hastini , misalnya pada tanggal 9 agustus 1999 bank citra cabang bandung mencatat dengan jurnal sebagai berikut :
1999 ags 9 | transfer masuk yang dapatdibayar | 10.000.000 | |
kas | | 10.000.000 |
Contoh 3 :
Pada tanggal 11 Agustus 1999, Bank CITRA Cabang Bandung menerima transfer masuk dariBank CITRA Cabang Semarang sebesar Rp 20.000.000, untuk diteruskan ke bank AMARTHA Cabang Bandung.
Transaksi di atas mengakibatkan terjadinya hutang piutang antara Bank CITRA Cabang Bandung dengan Bank AMARTHA Cabang Bandung. Dengan demikin harus diselesaikan melalui kliring, sehingga akan mengakibatkan perubahan pada saldo rekening giro masing-masing di Bank Indonesia. Bagi pihak Bank CITRA Cabang Bandung sudah merupakan suatu kepastian bahwa saldo rekening gironya pada Bank Indonesia akan berkurang sebesar Rp 20.000.000, sebab pada saat kliring Bank Indonesia akan memindah bukukan jurnal tersebut ke rekening giro Bank AMARTHA. Oleh karena itu transaksi penerimaan transfer masuk di atas, oleh Bank CITRA Cabang Bandung dicatat denganjurnal sebagai berikut:
Transaksi di atas mengakibatkan terjadinya hutang piutang antara Bank CITRA Cabang Bandung dengan Bank AMARTHA Cabang Bandung. Dengan demikin harus diselesaikan melalui kliring, sehingga akan mengakibatkan perubahan pada saldo rekening giro masing-masing di Bank Indonesia. Bagi pihak Bank CITRA Cabang Bandung sudah merupakan suatu kepastian bahwa saldo rekening gironya pada Bank Indonesia akan berkurang sebesar Rp 20.000.000, sebab pada saat kliring Bank Indonesia akan memindah bukukan jurnal tersebut ke rekening giro Bank AMARTHA. Oleh karena itu transaksi penerimaan transfer masuk di atas, oleh Bank CITRA Cabang Bandung dicatat denganjurnal sebagai berikut:
1999 ags 11 | RAK- cabangsemarang | 20.000.000 | |
| bank Indonesia- giro | | 20.000.000 |
Dalam hal transfer masuk diterima dari bank lain di luar kota tempat bank penerima transfer masuk berada, dalam pelaksanaannya transfer lebih dahulu dilakukan antar cabang. Seperti pada contoh 3 di atas, dipandang dari pihak Bank AMARTHA Cabang Bandung transaksi itu berarti: Bank AMARTHA Cabang Bandung menerima transfer masuk sebesar Rp . 20.000.000 dari bank CITRA cabangSemarang, untuk keuntungan nasabah giro Yunita (misalnya). Dalam pelaksanaannya transfer dilakukan oleh Bank CITRA Cabang Semarang kepada Bank CITRA Cabang Bandung. Selanjutnya Bank CITRA Cabang Bandung meneruskannya kepada Bank AMARTHA Cabang Bandung.
Sebelum ada hasil dan pertemuan kliring, warkat transfer yang diterima Bank AMARTHA Cabang Bandung sementara dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
1999 ags 11 | warkatkliring | 20.000.000 | |
| giro- rek yunita | | 20.000.000 |
Setelah kliring dinyatakan berhasil ,saldo rekening warkat kliring dipindahkan ke rekening bank Indonesia-giro dengan jurnal sebagai berikut :
1999 ags | bank Indonesia – giro | 20.000.000 | |
| warkat kliring | | 20.000.000 |
Posting Komentar