Merupakan tehnik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek,agar dicapai biaya terendah.
Konsep dasar jaringan kerja.
Merupakan rangkaian aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang atau jasa,yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam jaringan Kerja :
- Aktivitas, kegiatan untuk menyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan yang membutuhkan satu waktu tertentu.
- Event, saat mulanya atau berakhirnya aktivitas.Hubungan dari berbagai event akan membentuk diagram jaringan kerja.
Adanya aktivitas semu (dummy),
aktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu,
aktivitas yang menggambarkan hubungan hubungan satu event yang lebih dahulu dengan dua event berikutnya,meski tidak saling bergantung.
Tehnik Analisis Jaringan Kerja
A.Jalur Kritis
Tehnik analisis jaringan kerja yang lebih mengarahkan perhatian manajemen pada situasi yang penting, memusatkan perhatian pada kemacetan, dan menghilangkan hal-hal yang tak perlu agar mempercepat penyelesaian pekerjaan.
Keterbatasan analisis jalur kritis:
Mendasarkan diri pada asumsi penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
Tidak memasukkan gagasan analisis statistik dalam menentukan perkiraan waktu.
Tehnik ini merupakan model perencanaan statik,bukan alat kontrol yang dinamik.
B. Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Merupakan perbaikan dari kelemahan analisis jalur kritis.
Perbaikan-perbaikan jalur kritis dalam PERT :
Penggunaan Teori probabilitas
Adanya gagasan analisis statistik
Menggunakan model perencanaan dinamik
Tiga macam waktu dalam PERT:
- Waktu paling optimis
- Waktu paling pesimis
- Waktu normal
Pengendalian Persediaan bahan baku
A. Pengendalian Jumlah Persediaan Bahan Baku
Tujuan : agar perusahaan memiliki persediaan yang cukup ( jumlah ekonomis ) untuk proses produksi.
Akibat jika persediaan tidak berada pada jumlah ekonomis :
Terlalu banyak :
Resiko hilang dan rusak
Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
Resiko usang
Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar
Terlalu sedikit :
Resiko kehabisan persediaan yang dapat merugikan perusahaan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi jumlah ekonomis :
Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun
Biaya pemesanan
Biaya penyimpanan
Harga bahan baku
Dasar perhitungan jumlah ekonomis :
Semakin besar volume persediaan,maka semakin kecil biaya pemesanan.
Semakin besar volume persediaan,maka semakin besar biaya penyimpanan
B. Pengendalian waktu pemesanan bahan baku.
Faktor-faktor yang menentukan waktu pemesanan ekonomis :
Jumlah ekonomis
Tegang waktu penyediaan (procurement lead time), tegang waktu antara pemesanan sampai barang yang dipesan itu tiba di perusahaan.
Dari kedua faktor diatas dapat ditentukan titik pemesanan kembali (reorder point).
Dalam pengendalian waktu pemesanan juga dikenal istilah persediaan pengaman,persediaan yang harus selalu ada di perusahaan,untuk menjaga stabilitas persediaan.
Pemeliharaan Peralatan
masalah-masalah dalam memelihara peralatan :
Kelalaian dalam pemeliharaan peralatan ,dapat menyebabkan :
1.Kerusakan parah peralatan
2. Berhentinya kegiatan produksi
3. Keterlambatan pengiriman barang
4. Menimbulkan keengganan pada pelanggan,
5. Pembayaran complain.
Kenaikan biaya pemeliharaan, akibat :
1. Kenaikan kecepatan operasi,spesifikasi produk,ketepatan toleransi
2. Perkembangan teknologi
3. Pengaruh perubahan harga dan perkembangan peralatan
Organisasi pemeliharaan peralatan
Terdapat dua sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan peralatan :
a. Desentralisasi
Masing-masing bagian atau departemen memiliki seksi pemeliharaan sendiri
b. sentralisasi
Hanya terdapat satu bagian yang khusus menangani perbaikan dan pemeliharaan peralatan
Pengawasan Kualitas dan inspeksi
Tahapan dalam pengawasan kualitas :
1.Penentuan kebijakan penetapan kualitas,
2. penentuan desain,
3. Pembuatan, 4. penggunaan di lapangan
Pengertian inspeksi dan pengawasan
Inspeksi merupakan penyusunan cara-cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
Pengawasan ( kontrol ) merupakan usaha yang dilakukan perusahaan untuk memastikan semua kegiatan produksi sesuai dengan rencana
Bagan Pengawasan ( Control Chart )
Hasil akhir dari penyelidikan penyimpangan-penyimpangan dalam proses produksi .
Penyimpangan-penyimpangan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu :
Penyimpangan yang tidak dapat ditentukan
Penyimpangan yang dapat ditentukan
Lokasi dan Layout Pabrik
Faktor yang mempengaruhi penetuan lokasi pabrik
1. Dekat dengan pasar, 2. Dekat dengan bahan baku,
3. Ongkos transport, 4. Penyediaan tenaga kerja,
5. Penyediaan energi, 6. Lingkungan sekitar, 7. iklim
Lokasi Ideal
Lokasi dimana biaya operasinya paling rendah atau serendah mungkin.
Cara penentuan Lokasi pabrik
Cara Kualitatif
Cara kuantitatif., terbagi menjadi dua yaitu :
Cara sederhana dan cara yang komplek
Layout Fasilitas Produksi
Process Layout
Penyusunan fasilitas produksi dimana mesin-mesin yang mempunyai fungsi yang sama ditempatkanpada tempat yang tertentu.
Layout ini sesuai untuk produksi berdasarkan pesanan
Product Layout
Pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksi.
Layout ini sesuai untuk produksi terus-menerus
Hal inilah mengapa analisis jaringan kerja menggunakan pendekatan sistem di dalam melaksanakan program kerjanya. Selain itu pendekatan sistem merupakan satu proses untuk mencapai yang efektif dan efisien suatu tujuan yang diharapkan mendasari pada kebutuhan yang sudah tersusun, suatu bentuk analisis jaringan dominoqq
BalasHapusPosting Komentar