Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar dan pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.
Kalimat efektif dapat mengomunikasikan pikiran pembicara atau penulis kepada pendengar (pembaca) secara tepat dan jelas sehingga tidak akan terjadi keraguan, kesalahan komunikasi dan informasi, atau kesalahan pengertian.
Ciri-ciri Kalimat Efektif: 1) kesepadanan struktur; 2) keparalelan; 3) ketegasan; 4) kehematan; 5) kecermatan; 6) kepaduan; dan 7) kelogisan.
1. Kesepadanan Struktur
Kesepadanan struktur adalah keseimbangan antara pikiran/gagasan dan struktur bahasa yang dipakai.
Kesepadanan ini ditunjukkan oleh adanya kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Ciri-ciri:
Kalimat itu memiliki subjek dan predikat yang jelas.
Kalimat tidak terdapat subjek yang ganda/rangkap.
Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
Predikat kalimat tidak didahului dengan kata yang.
2. Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Artinya, apabila bentuk kata pertama menggunakan nomina, bentuk kata kedua, ketiga, dst, juga harus menggunakan nomina.
Begitu pula apabila kata pertama menggunakan verba, kata kedua, ketiga, dst, juga harus menggunakan verba.
Keparalelan sering disebut konsisten.
3. Ketegasan
Ketegasan disebut juga penekanan, adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Pada dasarnya dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan yang tertuang dalam kalimat dengan memberi penegasan atau penekanan.
Caranya:
Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat.
Membuat urutan kata yang logis.
Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
4. Kehematan
Kehematan adalah ‘hemat’ dalam menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan bukan berarti harus menghilangkan kata-kata atau frase yang dapat menambah kejelasan kalimat, melainkan menghilangkan kata-kata atau frasa yang tidak diperlukan sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Caranya:
Dilakukan dengan cara menghilangkan subjek.
Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Menghindarkan kesinoniman dalam kalimat.
5. Kecermatan
Kecermatan adalah ‘cermat’ dalam membuat kalimat dengan pilihan kata yang tepat sehingga tidak menimbulkan tafsir ganda atau salah.
6. Kepaduan
Kepaduan adalah terintegrasi pernyataan dalam kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
Kalimat yang padu adalah kalimat yang lugas dan mencerminkan cara berpikir yang sistematis.
7. Kelogisan
Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat dan sesuai dengan ejaan atau kaidah tata bahasa yang berlaku.
إرسال تعليق