Untuk memahami bagaimana sebuah sistem informasi menambah nilai bagi perusahaan, perlu dipahami dulu konsep rantai nilai yang dikenalkan oleh Michael Porter dan Victor Millar (1 985). Menurut konsep ini, tujuan utama sebuah perusahaan adalah memberikan nilaibagi para pelanggan. Sebuah perusahaan dikatakan menguntungkan, jika nilai yang diciptakan perusahaan tersebut Iebih besar dibandingkan dengan biaya untuk menghasilkannya.
Secara umum, menurut konsep rantainilai, perusahaan memiliki sembilan aktivitas nilai(value activities) yang dirangkai dalam sebuah jalinan yang disebut dengan rantai nilai(value chain) . Sembilan aktivitas nilai tersebut, selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu aktivitas utama (primary activities) yang membuat, memasarkan, dan mengirimkan produk kepada konsumen kemudian memberikan pelayanan purna jual, dan aktivitas pendukung (supportactivities).
1. Logistic masuk(inbound logistic) mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, dan
pendistribusianbahan baku yang merupakan input bagi pembuatan produk atau jasa.
termasuk dalam kegiatanini misalnya: penanganan bahan baku, pergudangan,
pengendalian persediaan, pengembalian kepada pemasok, dan lain-lain.
2. operasi, merupakan aktivitas mengubah, input menjadi produk atau jasa.
contoh :produksi, pengepakan, asembling, pemeliharaan, pengujiàn, dan lain- lain
3. Logistic keluar(outbound logistic) merupakan aktivitas memudahkan distribusi produk jadi atau jasake pembeli, seperti: penggudangan produk jadi, penanganan produk, penjadwalan, pemrosesan order penjualan, dan sebagainya
4. pemasarandan penjualan (marketing and sales) merupakan aktivitas menyediakan
kemudahanpenjualan produk atau jasa kepada pelanggan.
5. pelayanan purnajual (service activities) merupakan aktivitas penyediaan fungsi reparasi dan pemeliharaan untuk memperkuat dan mempertahankan nilaiproduk, seperti
pemasangan, perbaikan, penyediaan suku cadang, dan lain-Iain.
pendistribusianbahan baku yang merupakan input bagi pembuatan produk atau jasa.
termasuk dalam kegiatanini misalnya: penanganan bahan baku, pergudangan,
pengendalian persediaan, pengembalian kepada pemasok, dan lain-lain.
2. operasi, merupakan aktivitas mengubah, input menjadi produk atau jasa.
contoh :produksi, pengepakan, asembling, pemeliharaan, pengujiàn, dan lain- lain
3. Logistic keluar(outbound logistic) merupakan aktivitas memudahkan distribusi produk jadi atau jasake pembeli, seperti: penggudangan produk jadi, penanganan produk, penjadwalan, pemrosesan order penjualan, dan sebagainya
4. pemasarandan penjualan (marketing and sales) merupakan aktivitas menyediakan
kemudahanpenjualan produk atau jasa kepada pelanggan.
5. pelayanan purnajual (service activities) merupakan aktivitas penyediaan fungsi reparasi dan pemeliharaan untuk memperkuat dan mempertahankan nilaiproduk, seperti
pemasangan, perbaikan, penyediaan suku cadang, dan lain-Iain.
agar aktivitas utama tersebut dapat berjalan secara optimal, maka diperlukan
aktivitas pendukung sebagai berikut.
1. infrastrukturperusahaan (firm infrastructure) merupakan kegiatan dan fungsi yang mendukung rantai nilai, seperti sistem informasi akuntansi, akuntansi, keuangan, departemenhukum, dan manajemenumum.
2. sumberdaya manusia (human resource) merupakan kegiatan penyeleksian karyawan
baru, pengangkatan karyawan, pelatihan, dan penentuan gaji/upah dan insentif Iainnya.
3. teknologimerupakan aktivitas yang meningkatkan (kuaIitas) produk atau
jasa sepertiriset dan pengembangan, teknologi komputer, dan desain produk.
4. pembelian(purchasing) merupakan aktivitas pembelian bahan baku, suplais, mesin
dan gedung yang diperukan untuk mendukung kegiatan utama perusahaan.
setiap aktivitas dalam rantainilai menambah nilai bagi produk atau jasa yang dihasilkan.
oleh karenaitu untuk dapat bersaing, sebuah perusahaan harus mampu melaksanakan aktivitas tersebut pada biaya yang paling rendah atau pada kualitas yang lebih tinggi disbanding dengan para pesaingnya. Organisasi bisnis terdiri atas proses atau aktivitas bisnis sepertimelaksanakan pemesanan barang, membuat barang, dan menjualbarang kepada konsumen. Proses bisnis yang konsumen bersedia membayarnya disebut aktivitas konsumen bernilai tambah(customer-vaIue-addedactivify). Sebuah proses bisnis yang esensial I, untuk mengelola sebuah organisasi disebtut dengan aktivitas bisnis bernilai tambah .Proses bisnis yang konsumen tidak bersedia membayar dan tidak menghasilkan kenaikan nilai bagi bisnis, disebut dengan aktivitas yang tidak bernilai tambah .
di masalalu, kebanyakan organisasi bisnis hanya mengotomasikan sistem akuntansi manual ketika mereka membangun sistem informasi akuntansi berbasiskomputer. Mereka tidak memanfaatkan pengguna teknologiinformasi untuk mempertaikidan memperlancar proses. Cara tersebut berakibat pada banyaknya aktivitas tidak bernilai tambah dalam organisasi perusahaan modern. Saat ini, banyak perusahaan yang mulaimenggunakan teknologi informasi untuk merekayasa ulang proses bisnis mereka dengari tujuan
(a) memaksimumkan aktivitas konsumen yang bernilai tambah,
(b) meminimumkan biaya dan memaksimumkan efektifitas aktivitas bisnis yang bernilai tambah, dan
(c) mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah.
أزال المؤلف هذا التعليق.
ردحذفإرسال تعليق