HAKEKAT MANUSIA DAN SIFAT KEINGINTAHUANNYA
Dalam kepustakaan Indonesia istilah pengetahuan sering dicampuradukan atau disetarakan dengan istilah ilmu pengetahuan (sains). Hal ini disebabkan karena adanya salah pengertian antara pengertian pengetahuan (knowledge) dan ilmu/ilmu pengetahuan (science), yang sebenarnya kedua istilah itu mengacu pada realitas sendiri sehingga seharusnya dibedakan.

Banyak definisi tentang pengetahuan yang dikemukakan, di antaranya :

  1. Pengetahuan merupakan keseluruhan keterangan dan ide yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang dibuat mengenai suatu gejala baik yang bersifat alamiah, sosial, maupun individu(The Liang Gie, 1997).
  2. Pengetahuan merupakan keseluruhan fakta-fakta, kebenaran, asas-asas, dan keterangan yang diperoleh manusia (The International Encyclopedia of Higher Education, 1977).
  3. Pengetahuan merupakan kumpulan fakta, nilai, keterangan dan sebagainya yang diperoleh manusia melalui penelaahan, ilham, dan pengalaman (International Dictionary of Education).
  4. Pengetahuan merupakan keselurahan fakta, keterangan, dan asas-asas yang diperoleh melalui belajar dan pengalaman (The Concise Dictionary of Education, 1982).
  5. Pengetahuan merupakan proses yang diakibatkan oleh adanya hubungan antara subjek dengan objek yang dicerap (dipersepsi) melalui indera, akal (cognition) dengan melibatkan kepercayaan (belief), keyakinan (faith), serta kelengkapan kejiwaan lainnya (Kunto Wibisono, 1997).
  6. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tantang suatu objek tertentu, termasuk ke dalamnya ilmu (Jujun S. Suriasumantri, 1996).
Dari beberapa definisi di atas dapat dirangkum bahwa pengetahuan merupakan keseluruhan fakta, keterangan, ide, asas-asas tentang objek, fenomena, gejala, atau peristiwa yang diperoleh secara sadar dengan berbagai cara (penelaahan, persepsi, akal, ilham, pengetahuan, dan sebagainya).

PERKEMBANGAN FISIK, SIFAT DAN PIKIRAN MANUSIA
Bayi manusia memerlukan pemeliharaan dan perawatan ibunya,proses menyusui terjadi pada saat bayi masih dalam umur 6-9 bulan,3 3 tahun.Perubahan yg sistematis dr masa bayi khususnya pada masa pubertas .anak laki’’dan permpuan berbeda krn secara biologis peraan mereka berbeda.

Perkembangan Fisik manusia

1)Masa Bayi 0-2 tahun
Perkembnagan kecerdasan sangat cepat dgn gerakan’’ia belajar memadukan keterangan melalui semua alat indera.

2)Masa Kanak’’(2-7 tahun)
Keterampilan berbahasa lisan ,masa bertanya ,rasa ingin tahulambang digunakan untuk mengumgkapakan sesuatu.

3)Masa usia sekolah (7-11) tahun
Amat aktif karena perkembangan fisik dan motorik baik.penalaran mulai memaki logika.

4) Masa remaja(9-11) tahun
Berusaha untuk mengekpresikan diri sebagai seorang dewasa.telah mampu bernalar dan berehipotesis .pernyataan yg belum tentu kebenaran nya.

5)Masa dewasa (20) tahun keatas
Kemampuan untuk berdiri sendiri mampu mengontrol perilaku,temuan dirrinya sebagai anggota kelompokdan sebagi individu yg bertangghung jawab .

SIFAT KEINGIN TAHUAN MANUSIA
a.  Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berfikir (Homo sapiens). Hal ini disebabkan sifat ingin tahu manusia yang besar, selalu bertanya tentang siapa, apa, bagaimana, kapan, dimana dsb.
b.  Tuhan memberi manusia kemampuan berbicara (Homo languens) hingga mampu menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya kepada manusia lain.
c.  Manusia juga mampu membuat alat (Homo faber) yang dapat membantunya mencari nafkah, seperti kemampuan manusia membuat jaring ikan, panah untuk berburu, pisau, api untuk memasak dsb.
d.  Manusia memiliki rasa keindahan akan sesuatu(Homo aesteticus) sehingga munculah para perancang bangunan, model pakaian, adat istiadat suatu daerah dsb.
e.  Manusia juga mampu melakukan jual beli (Homo economicus) seperti yang terjadi di pasar manusia melakukan jual beli terhadap hasil kerjanya. Manusia diberi kelebihan dalam segala hal dibanding makhluk lain.
f.  Manusia adalah makhluk religius, yang percaya akan adanya Tuhan yang maha adil.

PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA

  • Manusia sebagai HOMO SAPIENS :
Homo SAPIENS adalah mahluk yang berpikir sehingga merupakan mahluk yang cerdas dan bijaksana. Dengan daya pikirnya manusia dapat berpikir apakah yang sebaiknya dilakukan pada masa sekarang atau masa yang akan datang berdasar kan pertimbangan masa lalu yang merupakan pengalaman. Pemikiran yang sifatnya abstrak merupakan salah satu wujud budaya manusia yang kemudian diikuti wujud budaya lain, berupa tindakan atau perilaku, ataupun kemampuan mengerjakan suatu tindakan.

  • Manusia sebagai HOMO FABER:
Homo Faber : artinya manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya atau disebut sebagai manusia kerja dengan salah satu tindakan atau wujud budayanya berupa barang buatan manusia (artifact). Manusia menciptakan alat-alat karena menyadari kemampuan inderanya terbatas, sehingga diupayakan membuat peralatan sebagai sarana pembantu untuk mencapai tujuan. Misalnya, karena indera matanya tidak mampu melihat angkasa luar atau mahluk kecil-kecil maka diciptakan teropong bintang dan mikroskop, karena terbatasnya kekuatan fisik maka diciptakannya roda sebagai sarana utama keretauntuk mengangkut barang-barang berat.

  • Manusia sebagai HOMO LANGUENS:
Homo Languens: adalah manusia dapat berbicara sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain. Bahasa sebagai ekspresi dalam tingkat biasa adalah bahasa lisan. Antara suku bangsa dengan suku bangsa lain terdapat perbedaan bahasa. Di tingkat bangsa, perbedaan bahasa tersebut akan semakin jauh. Perbedaan lebih tinggi diwujudkan dalam tulisan sehingga sebuah pemikiran dapat diterima oleh bangsa atau generasi bangsa lain (bila tahu mengartikannya).

  • Manusia sebagiai HOMO SOCIUS:
Manusia sebagai HOMO SOCIUS artinya manusia dapat hidup bermasyarakat, bukan bergerombol seperti binatang yang hanya mengenal hukum rimba, yaitu yang kuat yang berkuasa. Manusia bermasyarakat diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama. Dalam masyarakat manusia terjadi tindakan tolong-menolong. Dengan tindakan itu, walaupun fisiknya relatif lemah, tetapi dengan kemampuan nalar yang panjang tujuan-tujuan bermasyarakat dapat dicapai.

  • Manusia sebagai HOMO ECCONOMICUS
Artinya manusia dapat mangadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (homo economicus). Salah satu prinsip dalam hukum ekonomi adalah, bahwa semua kegiatan harus atas dasar untung-rugi, untung apabila input lebih besar daripada output, rugi sebaliknya. Dalam tingkat sederhana manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar sehingga hasil produksinya dijual di pasaran. Makin luas pemasaran barang makin banyak diperoleh keuntungan. Salah satu usaha meningkatkan produktivitas kerja dapat dijalankan dengan mempergunakan teknologi modern sehingga dapat ditingkatkan produktivitas kerja manusia.

  • Manusia sebagai HOMO RELIGIUS
Artinya manusia menyadari adanya kekauatan ghaib yang memiliki kemampuan lebih hebat daripada kemampuan manusia, sehingga menjadikan manusia berkepercayaan atau beragama. Dalam tahap awal lahir animisme, dinamisme, dan totenisme yang sekarang dikategorikan sebagai kepercayaan, kadang-kadang dikatakan sebagai agama alami. Kemusian lahirlah kepercayaan yang disebut sebagai agama samawi yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, percaya kepada nabiNya, dan kitab suciNya yang dipergunakan sebagai pedoman.


  • Manusia sebagai HOMO HUMANUS dan HOMO AESTETICUS:
Artinya manusia berbudaya, sedangkan homo aesteticus artinya manusia yang tahu akan keindahan. Dari perbedaan-perbedaan yang sedemikian banyak makin nyata bahwa manusia memang memilki sifat-sifat yang unik yang jauh berbeda dari pada hewan apalagi tumbuhan. Sehingga manusia tidak dapat disamakan dengan binatang atau tumbuhan

Post a Comment

أحدث أقدم